Bulan maret 2015 saya berkesempatan untuk ikut sebuah survei nasional dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia atau Kemenkes. Tentunya, pimpinan saya mas yakobus dari LSM Kalandara memberi mandat kepada saya untuk ikut dalam STBP 2015 saya sangat senang dan berterima kasih.
Survei yang rutin diadakan tiga tahun sekali dan dilakukan di 11 propinsi di indonesia ini sudah masuk ketahap pelaksanaan. Sebelumnya pihak Dinas Kesehatan Propinsi Jateng yang ditunjuk dari Kemenkes untuk program ini sudah menjalankan Sosialisasi kebeberapa pihak salah satunya adalah LSM.
Dan selama 5 hari calon petugas survei dan petugas pengambil sample di latih untuk cara mengisi form survei, pengorganisasian di lapangan, cara pengambil sampel kepada responden. Semua responden adalah populasi kunci HIV & AIDS yaitu ABK, Truker, Waria, Gay, Penasun, Remaja, WPS yang langsung maupun tidak langsung di Kota Semarang dan Kabupaten Batang.
Petugas survei antara lain dari LSM, Dinas Kesehatan Kota Semarang, Remaja dan dinas terkait lainnya. Semua di bekali dalam pelatihan tersebut di Gedung Pramuka jl pandanaran Semarang.
Survei Terpadu Biologis dan Perilaku atau (STBP) 2015 merupakan hal yang baru untuk saya, tapi dengan penngalaman saya sebelumnya yang penah survei tentang perilaku kepada para pekerja di Waduk Jatibarang dan survei Pengelolaan Outlet kondom oleh Universitas Indonesia.
Survei ini memadukan antara survei dngan tanya jawabnya di sertai dengan pengambilan darah oleh petugas pengambil sample.